About my Blog

But I must explain to you how all this mistaken idea of denouncing pleasure and praising pain was born and I will give you a complete account of the system, and expound the actual teachings of the great explorer of the truth, the master-builder of human happiness. No one rejects, dislikes, or avoids pleasure itself, because it is pleasure, but because those who do not know how to pursue pleasure rationally encounter consequences that are extremely painful. Nor again is there anyone who loves or pursues or desires to obtain pain

Jumat, 07 Mei 2010

Kelak Indonesia Akan Hancur Karena Lagu !
Apa yang membedakan remaja masa kini dan remaja masa lalu? Benar! Remaja masa kini banyak yang terbuai oleh kehidupan hedonis. Hidup untuk mencari kesenangan. Pacaran, jalan-jalan ke mall, bergaya dengan busana yang aneh-aneh menaiki motor yang dimodif aneh-aneh, bahkan narkoba. Sedangakan pemuda masa lalu. Pekik "merdeka" menjadi salam tiap pertemuan mereka. Mereka memiliki semangat membangun negeri. Namun sayang hasil perjuangan pemuda masa lalu dinikmati dengan cara yang tidak bertanggung jawab oleh anak cucunya, pemuda masa kini. Mengapa Pemuda masa lalu sangat berbeda dengan pemuda masa sekarang? Apa penyebabnya? Penyebabnya banyak. salahsatu dari penyebab itu adalah Lagu. Lagu yang dikonsumsi oleh telinga dan jiwa para pemuda di masing-masing zamannya. Lagu yang didengar oleh pemuda pada zaman dahulu. Adalah lagu-lagu perjuangan yang diciptakan oleh W.R. Supratman, Kusbini, Gesang, dan yang lainnya. lagu lagu tersebut berisi lirik yang membangun semangat nasionalisme, membangun negeri. bahkan tidak sedikit dari lagu lagu tersebut yang bertempo cepat dan bersemangat. Lagu Padamu Negeri walau bertempo lambat ia mampu membangun semangat membangun negeri, Lagu tujuh belas Agustus dengan temponya yang cepat mampu menggelorakan semangat nasionalisme dan perjuangan. Seiring berjalannya zaman, lagu-lagu dengan berbagai aliran mulai dibuat. sedikir demi sedikit, lagu-lagu melankolis menguasai jagad musik di Indonesia. maka pendengarnyapun jadi melankolis. Para musisi pada saat ini hanya memiliki visi seni dan uang. tidak ada yang memiliki visi lebih dari itu. Bilapun ada hanyalah omong kosong. Beruntung, tidak semua musisi zaman sekarang seperti itu. Grup Band Coklat misalnya. Lagunya "Bendera" selalu disetel dan dinyanyikan pada momen-momen olahraga yang mempertemukan Indonesia melawan negara lain. Betapa membanggakannya. Lagu yang mereka buat mampu memberikan semangat juang pada para pejuang negeri ini (Pejuang di bidang olahraga). Sedangkan lagu Band-band lain? paling cuma disetel pada acara-acara pesta ulang tahun, perpisahan, cafe-cafe, mall, atau bahkan nigt club. Coba perhatikan yang terjadi setiap kali ada grup band yang konser. Sekelompok pemuda akan berkumpul di depan panggung dan berjoget seperti orang gila dan mereka bangga dengan itu. apakah mereka bangga atas ke'gila'an mereka. Itulah hasil dari lagu mereka, Kekerasan, Kebrutalan, Kekacauan. Coba perhatikan Para pemuda yang menyukai lagu-lagu romantis dan melankolis. yang ada di otak mereka hanyalah pacaran, kekasih, cinta, patah hati. Memangnya hidup hanya untuk pacaran? Tidak ada yang bicara perjuangan. Tidak ada yang bicara pengorbanan untuk negeri. Kalau hasrat seni dan uang sudah didapat, selesai sudah. Tidak ada yang ingin dapat mengubah manusia dan dunia dengan karyanya menuju ke arah yang lebih baik. Nah sekarang bagaimana dengan Anda? Hanya mencari uang dengan karya Anda? atau Anda ingin mengubah manusia Indonesia menjadi ke arah yang lebih baik dengan karya Anda? Anda mau jadi tentara setan yang selalu menyebabkan kerusakan atau menjadi tentara Allah yang membawa perbaikan?

1 komentar:

camvirus.blogspot.com mengatakan...

sd

Posting Komentar